Ada banyak kriteria yang bisa digunakan pada rumus Excel IF sebut saja misalnya angka, teks, huruf, tanggal dan lain – lain. Masing – masing dari jenis kriteria tersebut secara umum penempatannya tetap sama. Tapi pada beberapa kondisi detail memang ada sedikit perbedaan terutama pada jenis kriteria huruf / teks dengan angka.
Pada artikel ini kita akan bahas bagaimana cara menggunakan rumus IF dengan menggunakan kriteria berupa teks atau huruf. Setidaknya ada 2 unsur penting yang akan kita pelajari yaitu penempatan pada argumen rumus IF serta cara penulisan. Selain itu kita juga akan bahas contoh kasus lengkap dengan contoh file Excelnya.
Rumus IF Excel Dengan Kriteria Teks atau Huruf
Pada dasarnya penggunaan rumus IF dengan kriteria teks atau huruf ini tetap menggunakan urutan pengisian argumen secara umum. Hanya saja memang bagian yang paling berbeda antara kriteria ini dengan kriteria lain khususnya angka adalah pada penggunaan tanda kutip ( “” ).
Pada penggunaan rumus If untuk dua kriteria ini sifatnya memang wajib menggunakan tanda kutip. Bahkan jika pada kriteria IF tidak meyertakan tanda kutip maka hasil yang akan muncul adalah pesan kesalahan atau error.
Dalam konteks huruf atau teks tentu kita bisa bagi setidaknya kedalam beberapa bagian. Misalnya teks yang digunakan ada 1 huruf, 2 huruf, 3 huruf dan selanjutnya. Sedangkan pada kriteria teks bisa ditempatkan diaawal teks, tengah teks atau bahkan akhir teks. Supaya mudah mari kita langsung bahas dalam contoh kasus.
Contoh Kasus Rumus IF Kriteria Huruf
Pada dasarnya konsep yang digunakan pada kondisi ini hmpir sama dengan IF untuk mewarnai teks otomatis, hanya saja memang pada kondisi kali ini kita tidak menggunakan Conditional Formatting. Ini artinya hasil dari pengujian logika akan langsung muncul tanpa bantuan menu apapun.
Kriteria teks yang digunakan pada IF bisa diatur untuk jenis rumus IF Tunggal, IF Bertingkat bahkan sampai dengan IF Majemuk. Seperti yang sudah disebutkan diatas bahwa bagian penting dari penggunaan kriteria ini adalah tanda kutip dua. Symbol tersebut sifatnya wajib untuk ditambahkan pada argumen rumus secara langsung.
Selanjutnya untuk pembahasan contoh kasus rumus IF dengan kriteria ini akan kita bahs kedalam dua bagian. Pertama tentu saja adalah rumus If dengan kriteria huruf sedangkan yang kedua adalah rumus IF dengan kriteria teks.
1. IF Dengan Kriteria 1 Huruf
Contoh pertama kita aka menggunakan IF dengan kriteria huruf. Konteks huruf juga perlu untuk kita pahami bersama, supaya pembahasan tidak teralu jauh kepada kriteria diluar jenis ini. Lalu, apa itu huruf ?
Dikutip dari berbagai sumber yang dimaksud dengan huruf adalah unit terkecil dalam sebuah deret tulisan yang fungsinya untuk membentuk kata – kata. Kata – kata tersebut bisa merujuk kedalam bahasa Indonesia atau bahasa lainnya. Secara umum tentu kita sudah mengetahui bahwa huruf ini akan dimulai dari A, B, C dan seterusnya sampai dengan Z.
Dari sekilah penjelasan diatas kita bisa pahami bahwa kriteria pada contoh kasus pertama ini akan menggunakan satu huruf saja. Meskipun memang dalam prosesnya kriteria huruf pada rumus IF urutan pengujian serta cara penulisan akan tetap sama saja.
Silahkan perhatikan gambar berikut ini :

Dalam contoh diatas kita akan menampilkan jenis kelamin Laki – Laki atau Perempuan. Untuk menampilkan jenis kelamin tersebut kita akan deteksi berdasarkan 2 huruf yaitu L untuk Laki – Laki serta P untuk Perempuan.
Adapun rumus IF yang digunakan untuk menampilkan jenis kelamin berdasarkan huruf L atau P pada contoh diatas adalah sebagai berikut :
=IF(A4=”P”;”Perempuan”;IF(A4=”L”;”Laki – Laki”;”Ketik P atau L”))
Dengan menggunakan rumus diatas maka setiap kita mengetik huruf L atau P pada kolom A maka teks jenis kelamin yaitu Laki – Laki atau Perempuan akan otomatis muncul. Perubahan munculny teks jenis kelamin ini akan tergantung pada huruf yang diketik. Jika kolom A dikosongkan maka pada kolom Jenis Kelamin akan muncul informasi “Ketik P atau L”.
2. IF Dengan Kriteria Huruf Awal, Tengah atau Akhir
Jika diperhatikan sebenarnya posisi huruf pada kriteria IF diatas bisa kita bagi kedalam 3 kondisi. Pertama, huruf tersebut ada pada bagian awal. Kedua, huruf tersebut ada pada bagian tengah dan ketiga tentu ada pada bagian akhir.
Lalu, apakah rumus yang digunakan akan tetap sama dengan pembahasan pertama ?
Secara umum memang sama saja tapi pada cara kedua ini kita perlu untuk menambahkan rumus lain pada IF. Rumus tersebut fungsinya adalah untuk memisahkan huruf “L” atau “P” yang tentu saja merujuk pada jenis kelamin.
Silahkan perhatikan gambar berikut ini :

Pada contoh yang kedua kita tetap akan menggunakan huruf “P” atau “L” untuk menampilkan jenis kelamin. Tapi posisi kedua huruf tersebut digabungkan dengan deret angka. Bagian yang paling menarik posisi huruf tersebut ada dibagian awal, tengah sampai dengan akhir. Inilah alasannya kenapa dibagian atas disebutkan bahwa kita perlu menambakan rumus lain pada IF khusunya di bagin kriteria.
Jika posisi huruf ada di bagian awal maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
=IF(LEFT(A7;1)=”P”;”Perempuan”;”Laki – Laki”)
Selanjutnya jika posisi huruf ada di bagian tengah maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
=IF(MID(A4;4;1)=”P”;”Perempuan”;”Laki – Laki”)
Sedangkan jika posisi huruf ada di bagian akhir maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
=IF(RIGHT(A10,1)=”P”,”Perempuan”,”Laki – Laki”)
Seperti yang terlihat dari tiga rumus diatas bahwa jika posisi huruf dari kriteria IF ada di awal, tengah atau akhir maka silahkan tambahkan rumus LEFT, MID atau RIGHT. Jika huruf ada di bagian kiri maka silahkan gabungkan rumus IF dengan LEFT. Selanjutnya jika huruf ada di bagian tengah maka silahkan gabungkan rumus IF dengan MID. Sedangkan jika huruf ada di bagian akhir maka silahkan gabungkan rumus IF dengan RIGHT.
Rumus IF Dengan Kriteria Teks
Contoh kasus IF yang kedua kita akan menggunakan kriteria teks. Secara umum konsep yang digunakan memang hampir sama dengan kriteria huruf. Hanya saja memang kriteria yang digunakan pada contoh ini bukan hanya 1 huruf saja.
Untuk contohnya silahkan perhatikan gambar berikut ini :

Dalam contoh tersebut sudah ada Tabel yang terdapat nama Kota serta Kode. Kode akan disusun menjadi 3 huruf saja dan ketiga huruf tersebut akan disesuaikan dengan nama kota. Nama kota serta kode yang digunakan adalah sebagai berikut :
- Jakarta : JKT
- Tasik : TSK
- Cirebon : CRB
Untuk menampilkan kode nama kota sesuai denga rincian diatas salah satu caranya adalah dengan menggunakan rumus IF. Rumus ini akan mengatur kode dari nama kota yang muncul sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Kita anggap saja nama kota pada konsep ini merupakan kriteria pada rumus IF.
Adapun rumus IF yang digunakan untuk menampilkan kode kota berdasarkan namanya pada contoh diatas adalah sebagai berikut :
=IF(D4=”Cirebon”,”CRB”,IF(D4=”Jakarta”,”JKT”,IF(D4=”Tasik”,”TSK”,””)))
Dengan menggunakan rumus tersebut maka setiap kita mengetik nama kota pada kolom D maka akan muncul kode. Kode ini akan disesuaikan dengan nama kota sedangkan jika nama kota tidak diketik atau kolomnya dikosongkan maka hasil dari rumus IF juga akan otomatis dikosongkan.
Penutup
Seperti yang sudah dijelaskan pada uraian diatas bahwa secara umum bagian penting yang perlu diperhatikan pada IF kriteria teks atau huruf adalah penggunaan tanda kutip. Pada jenis kriteria ini sifatnya wajib menambahkan tanda kutip. Jika tanda kutip tidak digunakan maka rumus IF tidak akan bisa menampilkan hasil sesuai dengan kriterianya.
Konsep ini memang perlu untuk dipahami karena seperti pada umumnya bahwa jika meggunakan kriteria berbentuk teks atau huruf maka perlu untuk menambahkan tanda kutip. Semoga pembahasan ini bermanfaat untuk pembaca.

